Senin, 15 Desember 2014

KLASIFIKASI AWAN



Sistem awan dikendalikan oleh gerak udara vertikal akibat konveksi, efek orografi, konvergensi dan front. Klasifikasi awan berdasarkan pada metode formasinya/mekanisme gerak vertikal dibagi atas awan stratiform dan awan cumuliform.

a. Stratiform
Awan ini menyebabkan hujan kontinyu yang disebabkan oleh kenaikan udara skala makro oleh front atau konvergensi atau topografi. Daerah hujan cukup luas, intensitas hujan kecil dari gerimis sampai hujan sedang, updraft dalam awan ini mencakup daerah yang luas tapi lemah. Awan stratiform tumbuh dengan lambat dan arus vertikalnya menyebar dalam area yang luas.

b. Cumuliform
Awan ini menyebabkan hujan lokal yang disebabkan oleh konveksi yang terletak dalam udara labil. Cumuliform menyebabkan hujan deras (shower). Awan cumuliform mempunyai arus vertikal yang kuat dan terjadi dalam area yang kecil.

Di Indonesia banyak dijumpai jenis awan cumulus sedangkan di negara Eropa dan daerah dingin lainnya lebih banyak ditemui jenis awan Stratus (St).
Awan dapat pula diklasifikasikan menurut ketinggian dasar awannya, yaitu:
  1. Awan rendah, mempunyai ketinggian dasar awan dari permukaan tanah sampai 2 km, misalnya Stratus (St), Stratocumulus (Sc), Nimbostratus (Ns).
  2. Awan menengah, mempunyai ketinggian dasar awan antara 2-7 km, misalnya Altocumulus (Ac), Altostratus (As).
  3. Awan tinggi, mempunyai ketinggian dasar awan 7 km atau lebih, misalnya Cirrus (Ci), Cirrocumulus (Cc), Cirrostratus (Cs).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8-ysF1_Zf4pFrMeJM64V96uSwJRN1nEDAvJSyWUvR4_ZX-aWh31hJ-qa0yMtIBD72Wvaiv5tqPYTWtOSQW8KQ7MRAhrOiHmQt4795gIDLJsyGD2f_WdenD_IX5w8iAYsnZHpLcRRFykVp/s400/jenis-jenis-awan-dan-ketinggiannya.png

Gambar 1. Klasifikasi awan

Tinggi awan adalah dasar atau puncak awan, yaitu jarak observasi terhadap paras awan. Tinggi dasar awan merupakan faktor penting untuk menentukan jenis awan. Dasar atau puncak awan dapat diukur dari permukaan laut. Pengamat melaporkan tinggi dasar dan puncak awan.

Pengamatan menunjukkan bahwa tinggi awan bervariasi, mulai dari dekat permukaan sampai mencapai ketinggian 8 km di daerah kutub, 14 km di lintang menengah dan 18 km di daerah tropis (Tabel 1). Ketinggian atmosfer di mana awan terbentuk dapat dibagi menjadi tiga lapisan: tinggi, menengah dan rendah. Ketiga lapisan ini mempunyai ketinggian berbeda tergantung lintang geografi.

Pada saat gelap dan pengamat kesulitan mengidentifikasi awannya, pengamat dapat mengambil petunjuk dari tabel 2 untuk mengenali awan dari jenis presipitasinya.
Tabel 1. Tinggi awan berdasarkan lintang geografi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiykj7IE54fuTN0UJwXZN78Uon0HGcitSOKIRk3FkkKugAbxZBJpTFRPt2ejf4AHM-qBbU1l15Kr9rss5rPw3U0Y2IGvPQ5ZiggrZg83z2WrQvzQ8C67zjTjXbsDvvQ9t69BMpFKNPDddl6/s400/tinggi+awan.JPG

Tabel 2. Jenis presipitasi berdasarkan tipe awan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzZs6aU9ruC9Y28noAFitxDg_3sf0eamUspJBfT16x7Wm3kwLu3Ulq2TaixwmcppxPq8ZXKo8Am_TI7Cz6cOjTECVvD_tVtw66n0jhPBxLgHqvpl2n-1EwzrevL5pXKyWEApC3722h-xVl/s400/tipe+presipitasi.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAbDwEv2t_ygAqfv4GckQH1eYYVRmXICOOj-ZaiSS_xzNNajloNPYvSwsjSNaCZxsDwVMkFjfZ-CZ6BJ2OW_N2oPre9oyK8dCrrm9uhRs4nkljKia0jYemN5ynUCqhWgPAydDGjJ3oQrLf/s400/geometri.jpg

Gambar 2. Tata cara melihat tinggi awan

Awan dalam laporan sinoptik


Dalam berita sinop awan disajikan dalam simbol-simbol berikut : N, Nh, CL, h, CM CH, Ns, C, hs hs
Arti dari masing-masing simbol tersebut adalah:

N : jumlah semua awan yang menutupi langit, dinyatakan dalam perdelapan.
Contoh :
N = 8, artinya 8/8 atau seluruh langit tertutup awan/ mendung
N = 4, artinya setengah langit tertutup awan

Nh : jumlah awan dengan tingginya dinyatakan dengan h dan dinyatakan dalam perdelapan.
Contoh :
Nh = 2, artinya seperempat langit tertutup awan

CL : jenis awan rendah
Contoh :
CL  = 1, berarti awan Cumulus himilis
CL  = 2, berarti awan Cumulus congestus
C=9, berarti awan Cumulunimbus, biasanya disertai atau tak disertai cumulus, stratocumulus, stratocumulus, stratus, cumulunimbus yang tak berlandasan.
h : jumlah awan rendah
C: jenis awan menengah
Contoh :
C  = 2, berarti awan Altosratus tebal/ Nimbostratus
CM  = 3, berarti awan Altocumulus tipis dalam satu lapisan.

C: jenis awan tinggi
Contoh :
CH  = 1, berarti awan Cirrus halus seperti bulu ayam
CH  = 2, berarti awan Cirrus padat

Ns : Bagian langit yang tertutup lapisan awan tersendiri (dari jenis awan yang C)

C : jenis awan pada lapisan-lapisan.

Contoh :
8 = awan Cumulus (Cu)
6 = awan Stratocumulus (Sc)
4 = awan Altostratus (As)

hs hs : tinggi dasar lapisan awan/ puncak awan yang terlihat dari stasiun yang ditunjukkan oleh jenis awan yang dilaporkan.
Contoh :
14 = 420 meter
40 = 1200 meter


Jenis-Jenis Awan

Cumulonimbus (Cb)
Cumulonimbus (Cb) berbentuk gundukan besar, ganas dan menjulang lebih besar dibandingkan dengan Cumulus, tetapi pada bagian bawahnya lebih kecil dibandingkan dengan di atasnya. Dasarnya berwarna abu-abu sampai kehitam-hitaman. Puncaknya ada yang berserabut tampak seperti jambul, ada pula yang berbentuk landasan tempa. Dari dasar puncaknya dapat mencapai 15 km atau ketinggian tropopause.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGTE4r1Eo2B7Aug-bi6t1zFV887_QEf1i8Zodhyphenhyphen8M2Psg8L6cJ8d3Xokl2fGevPGfgXbZLjll6fo6DWW42AoiR8besgnF7a-1KePx4r2YeHN3F4mhYVItY3-AGPrpLx6EjxGyyY9Y1ltP1/s400/cb.jpg
Gambar 3. Awan Cumulonimbus

Dari awan Cumulonimbus dapat terjadi batu es,guntur, kilat dan hujan karenanya sering disebut awan guntur. Cumulonimbus dapat menimbulkan hujan deras dan kadang disertai angin kencang tetapi dalam waktu pendek sekitar 30 menit. Satu-satunya awan yang dapat menghasilkan energi listrik di dalam awan ini.

Cumulus (Cu)
Berbentuk gundukan yang menjulang ke atas; puncaknya bergumpal seperti kol bunga dan warnanya putih. Bagian dasarnya rata dan warnanya agak kehitaman lebih gelap dibandingkan dengan warna bagian lainnya. Cumulus dapat hidup di mana-mana dan sering terlihat pada waktu udara cerah. Cumulus dapat menimbulkan hujan. Awan Cumulus (Cu) tumbuh vertikal.

Awan ini terbagi atas :
  • Cumulus Humilis (CL=1), Cumulus kecil-kecil ukuran tinggi pendek daripada lebar dasarnya.
  • Cumulus Mediocris (CL=2), ukuran tinggi sedang tingginya lebih panjang dari lebar dasarnya. Puncaknya berbentuk tonjolan kecil.
  • Cumulus Congestus (CL=2), awan Cumulus yang mengalami perkembangan vertikal ke atas jelas dan tinggi dengan puncaknya berbentuk bunga kol.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEireiIQuifA-e4M95G8EAbmgAOI809aMXoAPd3T_1nbNElN1DY48k-7WHAvqIZFy3PqtJbEHiKqRkLx7dP2KmUwCiQDFFonUCiwQ9iGY1dDMatsxz2cGLFJYMz4xXnu5RCNTQHKbgD1c0Aj/s400/cu.jpg
Gambar 4. Awan Cumulus

Stratocumulus (Sc)
Awan stratocumulus adalah awan rendah berbentuk lembaran-lembaran berwarna abu-abu atau keputih-putihan atau campuran keduanya. Terdiri dari massa awan yang bulat, gumpalannya nampak mengumpul/terpisah, dan elemen-elemennya tersusun secara teratur. Awan yang tebal, luas, dan bergumpal-gumpal. Biasanya berbentuk kubah kecil.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnGfVWtHu3M6p5a98yq5-soSWkKaVv3x3qN5CJfLNHHQLGPdZpQbHB767n9-7q7pPIlVgSz5CZ8dGUq-LaIyB4Fz7Nat_Hq9fSR_zwrqDVaBlshsY5l8k6XQVdyeXUlMBabP-5bQRZtI6M/s320/stratocumulus+%25281%2529.jpeg

Gambar 5. Awan Stratocumulus

Stratus (St)
Stratus berbentuk pipih datar atau terbentang melintang dekat permukaan bumi; warnanya abu-bau sampai kecoklatan. Stratus sering terlihat di pegunungan pada pagi atau sore hari. Kadang-kadang stratus terbentuk dari kabut yang terangkat pada waktu ada sinaran matahari. Umumnya tak menimbulkan hujan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVzab4T1z4T6PmaCsaQtvJ9UXQZKaCpuUSdmVRhHxT7Rk-lNqL5HflOgV3fJkR4VlioLSrOmkmDfZXMePy-QuJb3z0DVosRIgeEBBb-ypBW1XZlNXKJ1OugTKXxZl3C1eklmOFPEG3YxvV/s400/stratus3.jpg
Gambar 6. Awan stratus


Tabel 4. Jenis-jenis awan rendah

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtilb9kj3-R1sX9CQT_rWVLkRf5ndyy1JEOQOxmenf4_A3HTAsfeAowo9i6_hi_cDwT7kPUlvciAfFNB70I9nYuYAjHOXgHTu3ltXOiBqzhi7nQQyWlJabmg-QAeFiYamb0OeYtHtn4w1O/s400/awan+rendah.JPG

Altocumulus (Ac)
Altocumulus memiliki dasar awan yang lebih tinggi daripada stratocumulus (Sc). Awan Ac terlihat berserakan merata bergumpal-gumpal berwarna putih dan hitam. Jika ketebalannya cukup, awan Ac dapat menghasilkan hujan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH8NP0JPURzmLFVr2SMimXL3h0pAWPIvtF9jh2bUF5qy4E7Bf3f3vf_yMYYCGuXdKuxWg0YrQQ7ZLUxNOdyEZ-DUp1EqEWU4Fv-Ru1kvcfwDaklBqKu5Je08NQ8XhyGKw-M6X_X6KDSsBD/s1600/300px-Altocumulus.jpg

Gambar 7. Awan Altocumulus


Altostratus (As)
Awan altostratus adalah awan menengah yang merata dan dapat berupa lapisan-lapisan yang tebal. Pada musim hujan awan As dapat menyebabkan hujan merata, ringan sampai sedang dan berlangsung terus-menerus. Awan ini dapat menghasilkan presipitasi ringan dan virga (hujan yang tak sampai ke tanah). Altostratus dapat terjadi dari awan Nimbostratus yang menipis atau Cirrostratus yang menipis kemudian  merendah sampai lapisan awan menengah. Altostratus merata akibat adanya gerak udara vertikal yang naik perlahan-lahan sampai lapisan menengah. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVlEV1T5m4TW6TeL1GSmxco9E-eDegBCM15L7Yr7v0FcPY_TaHe-NAVxlYa8WaC57PyfKmhESJ7Vze1qjElegU-cpuerES6mMw9W3aAp587G66rKLVlWiQGlxDjwbFNR5XTO4Fyv6VG5an/s1600/300px-Altostratus_clouds_over_Hong_Kong.JPG

Gambar 8. Awan Altostratus

Tabel 5. Jenis-jenis awan menengah


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVTjzSK1109LT5MIFpj6bD0T4RVN_U5CaRtZZAyFkIdVekwDnqdjfRkxVtEPxaV6Ee7l3SUZeDMIjHciuEkm5CaxQLgxx600XPd7V_73_dYU86386YRVFWRoCOr34j9thEkGtT3tH5mEDU/s400/awan+menengah.JPG

Cirrus (Ci)
Cirrus letaknya paling tinggi di antara letak awan lain. Cirrus berwarna putih, bentuknya ada yang  garis lurus dan seperti kail. Biasanya tampak pada waktu langit cerah Awan tinggi dengan ciri-ciri tipis, berserat seperti bulu burung. Pada awan ini terdapat kristal es.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRD4Vpwr6AnM4Wmzd3inN2sMfN4RqwBo1-ztzmxM9ZOH14wb8lDMYbx4y3dJwr2Tafofnl1_91D3ZHWBEtW7CzAG5b4eO0EZDX-XlyOG-0H_Ice7BB98sbnOnSImbLZlFd8uijMSuDcKYY/s320/cirrus-clouds.jpg

Gambar 9. Awan Cirrus

Cirrocumulus (Cc)
Awan Cirrocumulus adalah awan tinggi yang bentuknya mirip dengan Stratocumulus dan Altocumulus namun bulat-bulatannya lebih kecil.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdm6SSwgWBHtYMV3smnn-LUYwz2JWBxETdM_sQgMT6B781RQ6v7rjz-y9QAqSp5vFrFssU3fjDkdOAxkLhoymg1IfP6a0Dh5eDDLu4LUo_ot6qxvQ-f8MHPF8AGVgMfBDkxNC2ba_HhTSY/s320/cirrocumulus_clouds3.jpg

Gambar 10. Awan Cirrocumulus

Cirrostratus (Cs)
Awan Cirrostratus adalah satu-satunya yang bisa memberi efek gelang yang dinamakan halo.Bila gelang terlihat besar berarti cuacanya cerah. Bila  gelang terlihat besar maka cuacanya cerah. Bila gelang kecil awan cirrus menjadi gelap dan menjadi Cirrostratus, pertanda akan terjadi hujan. Efek gelang terjadi karena awan ini terbentuk dari partikel-partikel es dan membelokkan sinar matahari sebesar 22 derajat.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj97Z6kGTkbJTJeKTerIw9BMNPdeoI1UtuX9CxcWC5KNnFuVssQmzcvwj7QF2x5zRyZ4GGAKcqc0R757eSQYgDYP2m-qXk1QxNP0W91FvuSd33Nj1yJmJs8BH1vl7RsJgZI_yhc4fBHKQx1/s320/cirrostratus_halo.jpg

Gambar 11. Awan Cirrostratus

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjupFSRgIjO4H6-CC5Ld25wSm8Ac25UH6ynw0mrtsKnIgzykAuhJX_u64cSlBHd0xUFI3XgPcR1peh540R-TOTsJEGf1PJs8wPqp_IK9Am4Fo5TpUFtVnZiwOO73Gu9t_dBo_fZMsGLAfrL/s400/awan+tinggi.JPG

Minggu, 14 Desember 2014

SEPENGGAL FOTO KENANGAN PAS MAGANG DI SMG
















soal - soal kimia dan jawannya



SOAL SOAL KOLOID

SOAL PILIHAN GANDA

1.       Di bawah ini merupakan system koloid adalah .…
          A. Air gula           D. Bensin
          B. Air soda                    E. Larutan garam
          C. Air kanji
Jawab : C

2. Yang merupakan ciri sistem koloid di bawah ini, kecuali ….
          A. Relatif stabil              D. menghamburkan cahaya
          B. Terdiri dari dua fasa E. tidak dapat disaring
          C. Homogen

Jawab : C
3.       Susu merupakan sistem koloid ….
          A. cair dalam cair                    D. cair dalam padat
          B. padat dalam cair          E. padat dalam padat
          C. gas dalam cair
Jawab : A

4.       Gerak Brown terjadi karena ….
          A.      Tolak-menolak antar partikel koloid yang muatannya sama
          B. Tarik-menarik antar partikel koloid yang berbeda    muatan
          C.      Tumbukkan antar partikel koloid
          D.      Tumbukan molekul medium dengan partikel koloid *
          E. Gaya gravitasi
Jawab : D

5. Reaksi pembuatan koloid berikut:
          I. 2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
          II. As2O3 + 3H2S → As2S3 + 3H2O
          III. AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3
          IV. 2H2AsO3 + 3H2S → 6H2O + As2O3
          V. FeCl3 + 3H2O → Fe(OH)3 + 3HCl
          Pembuatan koloid melalui reaksi redoks terdapat pada reaksi ….
          A. I            B. II     C. III      D. IV          E. V
Jawab : A

6.       Diantara sistem, dispersi di bawah ini yang termasuk emulsi ialah ….
          A. Jeli                   D. Kanji
          B. Cat                   E. Agar-agar
          C. Susu
Jawab : C

7.       Yang termasuk koloid padat dalam gas adalah ….
          A. Embun             D. buih
          B. Asap                E. batu apung
          C. Kabut
Jawab : B

8.       Salah satu langkah pada proses penjernihan air PAM adalah proses .…
          A. Dispersi                    D. Emulsi
          B. Kondensasi      E. Dialisa
          C. Koagulasi
Jawab : C

9.       Salah satu contoh koloid yang tergolong sol liofil .…
          A. Selai                D. Embun
          B. Buih                 E. Batu apung
          C. Asap
Jawab : A

10.     Emulsi merupakan sistem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya adalah ….
          A. Gas – gas         D. gas – cair
          B. Cair – padat    E. cair – cair
          C. Cair – gas
Jawab : E

11.     Fasa terdispersi dan medium pendispersi dari asap.
          A. Cair dalam gas          D. padat dalam padat
          B. Padat dalam gas        E. gas dalam padat
          C. Gas dalam cair
Jawab : B

12. Kuningan adalah sistem koloid ….
          A. Zat padat dalam zat padat 
          B. Cairan dalam zat padat      
          C. Gas dalam zat padat
          D. Zat padat dalam cairan
          E. Zat padat dalam gas
Jawab : A




13. Sifat adsorpsi dari koloid dapat digunakan dalam hal-hal di bawah ini, kecuali .…
          A. Pemurnian gula                  
          B. Pencucian dengan sabun    
          C. Penjernihan air
          D. Pengobatan sakit perut
          E. Penggumpakan karet
Jawab : E

14.     Penghamburan cahaya oleh sistem koloid dikenal dengan ….
          A. Refleksi koloid          D. Efek Tyndall
          B. Elektroforesis            E. Dialisis
          C. Gerak Brown
Jawab : D

15. Sistem koloid yang fase terdispersinya
padat dan medium pendispersi gas
adalah ....
A. gabus
B. kabut
C. asap
D. batu apung
Jawab : C

16. Jika udara digelembungkan ke dalam
larutan sabun, maka timbul buih. Fase
terdispersi dan fase pendispersi pada
buih berturut-turut adalah ....
A. cair, padat
B. gas, cair
C. gas, padat
D. cair, gas
Jawab : B

17. Buih adalah sistem dispersi pada ....
A. gas terdispersi dalam zat cair
B. zat padat terdispersi dalam zat cair
C. zat cair terdispersi dalam zat cair
D. gas terdispersi dalam zat padat
Jawab : A

18. Di antara zat-zat di bawah ini yang tidak
dapat membentuk koloid liofil jika
didispersikan ke dalam air adalah ....
A. agar-agar
B. sabun
C. belerang
D. kanji
Jawab : C

19. Salah satu sifat penting dari dispersi
koloid yang banyak dimanfaatkan dalam
bidang industri dan analisis biokimia
adalah ....
A. prinsip elektroforesis
B. peptisasi
C. gerak Brown
D. efek Tyndall
Jawab :A

20. Sistem koloid yang dibentuk dengan
mendispersikan partikel zat padat ke
dalam zat cair disebut ....
A. gel
B. aerosol
C. buih
D. sol
Jawab : D

21. Sistem koloid di bawah ini yang
termasuk golongan aerosol adalah ....
A. gel
B. kabut
C. buih
D. susu
Jawab : B

22. Gejala atau proses yang tidakada
hubungannya dengan sistem koloid
adalah ....
A. dialisis
B. emulsi
C. elektrolisis
D. koagulasi
Jawab : C

23. As 2S3 adalah koloid hidrofob yang
bermuatan negatif. Larutan yang paling
baik untuk mengkoagulasikan koloid ini
adalah ....
A. besi (II) sulfat
B. besi (II) klorida
C. kalium fosfat
D. magnesium sulfat
Jawab : B



24. Larutan koloid dimurnikan dengan
cara ....
A. dialisis
B. distilasi
C. penguapan
D. kristalisasi
Jawab : A

25. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan
air akan terjadi dua lapisan yang tidak
saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi
bila campuran ini dikocok dan
ditambahkan ....
A. air es
B. air sabun
C. larutan garam
D. minyak tanah
Jawab : B








ESSAY

1.       Apa kegunaan elektroforesis dalam sistem koloid ?
2.       Sebutkan jenis koloid yang mencemari tanah ?
3.       Apa yang di maksud dengan buih padat ?
4.       Apa yang menyiebabkan gerak brown pada sistem koloid ?
5.       Tuliskan 3 contoh dari sol cair ?


Jawab

1.       Eletroforesis dapat di gunakan dalam menentukan jeis muatan koloid
2.       Koloid yang mencemari tanah adalah limbah pertanian seperti pestisida dan pupuk kimia
3.       Buih padat adalah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase padat.
contoh : batu apung
4.       gerak brown terjadi akibat adanya tumbukan ( sesusi dengsn teori kinetik molekul ) yang tidak seimbang antara partikel partikel koloid dengan molekul molekul pendispersinya.
5.       Conttoh sol cair : cat, tinta, dan kanji..



















SOAL-SOAL SENYAWA HIDROKARBON

I PILIHAN GANDA

1. Perhatikan rumus struktur berikut ini!

CH3
I
CH2 = CH – CH – CH – CH2 – CH – CH3
I I
CH2 CH3 – C – CH3
I I
CH3 CH3
Jumlah atom C sekunder dan tersier yang
terdapat pada struktur tersebut berturut-
turut adalah…
a. 2 dan 3
b. 3 dan 3
c. 3 dan 7
d. 7 dan 2
e. 7 dan 3
Jawab: b. Atom C sekunder adalah atom C
yang secara langsung mengikat dua buah
atom C lain.
Atom C tersier adalah atom C yang
secara langsung mengikat tiga buah atom C
lain.

2. Pernyataan berikut dapat dijadikan
pembenaran adanya unsur hidrogen dalam
hidrokarbon setelah dibakar adalah…
a. terbentuk asap putih dari hasil
pembakaran
b. adanya tetesan-tetesan embun di dalam
pipa pengalir akibat pendinginan
c. larutan Ca(OH) 2 menjadi keruh setelah
dilewati gas hasil pembakaran
d. terbentuk gas yang dapat dilihat dari
gelembung dalam larutan Ca(OH) 2
e. tidak dapat dilihat dengan kasat mata
karena air yang terbentuk berupa gas
Jawab: b. Unsur hidrogen dalam hidrokarbon
setelah dibakar akan terdapat tetesan-tetesan
embun di dalam pipa pengalir akibat
pendinginan.

3. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon…
a. alifatik jenuh
b. alifatik tidak jenuh
c. alisiklik tidak jenuh
d. aromatik
e. parafin siklik tidak jenuh
Jawab: a. Senyawa hidrokarbon hanya
mempunyai 1 rangkap sehingga dikatakan
alifatik jenuh.

4. Friedrich Wohler telah membuktikan
bahwa senyawa organik dapat dibuat dari
senyawa anorganik. Penemuan ini didasari
percobaan pembuatan urea dari…
a. Perak klorida
b. Amonium klorida
c. Amonium sianat
d. Penguapan urine mamalia
e. Formalin
Jawab: c. Friedrich Wohler telah
membuktikan bahwa senyawa organik dapat
dibuat dari senyawa anorganik. Penemuan
ini didasari percobaan pembuatan urea dari amonium sianat.
5. Senyawa C 4H10 memiliki kemungkinan
rumus struktur sebanyak…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Jawab: b. C 4H10 memiliki kemungkinan
rumus struktur sebanyak 2, yaitu n-heptana
dan isobutana.

6. Diketahui rumus struktur senyawa sebagai
berikut:
1CH 3 – 2CH – 3 CH = 4CH – 5CH 3
I I
6CH 2 – 7CH 3 8CH 3
Ikatan rangkap dua pada senyawa tersebut
berada di antara atom C nomor… dan…
a. 1,2
b. 2,7
c. 3,4
d. 5,9
e. 7,8
Jawab: c. 3,4

7. Senyawa hidrokarbon memiliki deret
homolog. Apa yang dimaksud dengan deret
homolog? Jelaskan!
Jawab: Deret pada senyawa hidrokarbon yang
berbeda sebanyak gugus –CH 2– dari senyawa
sebelumnya.

8. Minyak dan lemak tergolong hidrokarbon.
Pada suhu kamar, minyak berupa cair,
sedangkan lemak padat, mengapa? Jelaskan.
Jawab: Dalam minyak terdapat ikatan
rangkap tidak jenuh, sedangkan dalam lemak
tidak memiliki ikatan rangkap tidak jenuh.
Adanya ikatan rangkap ini menimbulkan
gaya antarmolekul kurang kuat sehingga
minyakmudah mencair.

9. Pernyataan berikut tentang isomer yang
paling tepat adalah…
a. isomer memiliki rumus struktur sama
b. isomer mengandung kumpulan gugus
sama
c. isomer adalah hidrokarbon
d. isomer menghasilkan zat yang sama jika
terbakar sempurna dalam oksigen
e. isomer memiliki titik didih yang sama
Jawab: d. Isomer menghasilkan zat yang
sama jika terbakar sempurna dalam oksigen.

10. Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari:
a. unsur karbon dan hidrogen
b. unsur atom dan molekul
c. unsur dan senyawa yang dicampur
d. campuran dari NaCl dan Iodium
e. oksigen dan litium
Jawab: a. Unsur hidrokarbon terdiri dari
karbon dan hidrogen.

11. Rumus kimia dari Metana adalah:
a. CH4
b. CH 6
c. C 2H6
d. C 2HO
e. C
Jawab: a. Metana mempunyai 1 atom karbon
dan 4 atom hidrogen.

12. Rumus kimia dari Etana adalah:
a. CH4
b. CH 6
c. C2 H6
d. C 2HO
e. C
Jawab: c . Etana mempunyai 2 atom karbon
dan 6 atom hidrogen.

13. Rumus umum Alkana adalah:
a. Cn H2n
b. C n Hn+2
c. Cn H2n+2
d. C n Hn
e. CH
Jawab: c. Rumus umum Alkana adalah
Cn H2n+2

14. Hidrokarbon tak jenuh dibagi menjadi:
a. butana dan propana
b. alkana dan alkuna
c. alkena dan alkuna
d. alkana dan alkena
e. alkana saja
Jawab: c. Alkena adan alkuna mempunyai
rangkapa dua, sehingga disebut hidrokarbon
tak jenuh.

15. Rumus kimia dari Butana adalah…
a. CH6
b. C 3H8
c. C4 H10
d. C 2H6
e. C
Jawab: c. Butana mempunyai empat atom karbon dan 10 atom hidrogen.
 16. komposisi LPG 90% adalah :
a. etana
b. butana
c. propana
d. nonana
jawab : c

17. . hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang
terdiri dari :
a. unsur karbon dan hidrogen
b. unsur atom dan molekul
c. unsur dan senyawa yang dicampur
d. campuran dari NaCl dan Iodium
jawab : A

18. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon
dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga
sebagai pengertian dari :
a. hidrokarbon alifatik
b. hidrokarbon alfalink
c. hidrokarbon aromatik
d. hidrokarbon jenuh
jawab : A

19. Rumus kimia dari Propana adalah :
a. CH4        c. CH6
b. C 2 H 6  d. C3H8
jawab : D

20. alkuna memiliki ikatan karbon sebanyak :
a. satu ikatan
b. dua ikatan
c. tiga ikatan
d. empat ikatan
jawab: C


21. alkana memiliki ikatan karbon sebanyak :
a. satu ikatan
b. dua ikatan
c. tiga ikatan
d. empat ikatan
jawab : A

22. Di industri Etana dihasilkan dengan cara :
a. isolasi dari gas alam
b. kontraposisi dari gas alam
c. solderisasi dari gas alam
d. multifesifikasi dari gas alam
jawab : A

23. untuk menamakan alkana untuk rantai
bercabang pertama-tama dilakukan :
a.Beri nama pada cabang-cabangnya
b . Beri nomor pada rantai tersebut, dimulai dari
ujung yang terdekat dengan cabang
c.cari rantai karbon terpendek
d . Cari rantai karbon terpanjang
jawab : D

24. alkena memiliki ikatan karbon sebanyak :
a. satu ikatan   c. tiga ikatan
b. dua ikatan   d. empat ikatan
jawab : B

25. metana disebut juga dengan gas :
a. gas alam
b. gas kin
c. gas rawa
d. gas sulfur monoksida
jawab : C



II ESSAY


1.      Senyawa hidrokarbon memiliki deret homolog. Apa yang dimaksud dengan deret homolog? Jelaskan.

2.      Rumus kimia dari
a.       Butana
b.      Alkana
c.       Etana

3.      . Bandingkan kemudahan terbakar dari LPG, minyak tanah, dan lilin. Manakah yang lebih mudah? Mengapa? Jelaskan.
4.      . Tuliskan rumus struktur alkuna berikut.
     a. 2-heptuna
     b. 4-oktuna
     c. 6,6-dimetil-2-pentuna.
      5. Minyak dan lemak tergolong hidrokarbon. Pada suhu kamar, minyak berupa cair, sedangkan lemak padat, mengapa? Jelaskan




Jawab


1        . Deret pada senyawa hidrokarbon yang berbeda sebanyak gugus –CH2– dari senyawa              sebelumnya.

2        a. C4 H10
b. Cn H2n+2
c.  C2 H6

3        . Urutan lebih mudah terbakar adalah LPG, minyak tanah dan lilin. Hal ini berkaitan dengan panjang ikatan antar karbonkarbon. Makin panjang rantai karbon, makin kuat gaya antar molekul, makin tinggi titik didih, makin sulit terbakar.

     








      4.

Description: C:\Users\User\Pictures\image24.jpgDescription: C:\Users\User\Pictures\hidro.jpg

      5. Dalam minyak terdapat ikatan rangkap tidak jenuh, sedangkan dalam lemak tidak memiliki ikatan rangkap tidak jenuh. Adanya ikatan rangkap ini menimbulkan gaya antarmolekul kurang kuat sehingga minyakmudah mencair.